Istilah penjor mungkin terdengar asing di telinga
Anda, terutama masyarakat di luar Bali. Pasalnya penjor memang hanya dapat
ditemukan di pulau Dewata, Bali. Keberadaan penjor sendiri tidak terlepas dari
ritual keagamaan yang menjadikan penjor atau umbul-umbul Bali sebagai simbol
suci. Cukup dalam memang makna dibalik penjor tersebut, sehingga tak
sembarangan bisa dipasang. Harus ada penanda khusus dari umbul-umbul yang
dipasangkan pada sebatang bambu.
Bagi masyarakat Bali ada perbedaan mendasar pada
penjor, yakni :
1. Penjor upacara
Berhubung penjor
digunakan sebagai simbol keagamaan dalam upacara, maka penjor dibuat selengkap
mungkin. Semua perlengkapan harus disiapkan matang-matang saat seseorang hendak
membuat penjor. Ini merupakan bentuk aplikasi dari ajaran Weda yang menjadi pegangan
umat Hindu. Secara keagamaan, penjor sudah seharusnya mengikuti tata aturan
keagamaan yang selama ini dipegang kuat oleh umat Hindu. Itulah mengapa penjor
selalu dibuat dengan persyaratan tertentu yang tak boleh dilanggar.
Tujuannya tentu tak lain
dan tak bukan untuk menggambarkan betapa suci ritual keagamaan yang hendak
dihelat. Hal inipun dimaksudkan untuk membedakan penjor upacara dengan penjor
hiasan. Biasanya pada penjor upacara Anda akan menemukan kain putih, bambu,
kelapa, janur, daun-daunan, pala bungkah, dan tebu. Semuanya memiliki makna
masing-masing yang terhubung langsung dengan sang Hyang Widi. Penjor atau umbul-umbul Bali ini memnag kental
akan ajaran agama yang mengingatkan hubungan sang Pencipta dan ciptaan-Nya.
2. Penjor hiasan
Berbeda dari penjor
upacara yang lebih lengkap, penjor hiasan biasanya dipasang saat ada acara
pesta, perlombaan desa, ataupun pesta seni. Dekorasinya pun tak sesusah penjor
upacara, sebab tak ditemukan pala bungkah atau pala gantung dan porosan. Penjor
inipun tak menggunakan sanggah penjor yang biasa dijumpai pada penjor
keagamaan. Sehingga penggunaannya pun terkesan lebih santai atau tidak formal
layaknya dalam ritual keagamaan. Di beberapa tempat pun, penjor hiasan ini
telah menjadi dekorasi dengan mengadopsi umbul-umbul Bali yang ada. Pertama
kali yang tertangkap tentu saja unsur kemeriahan, sebab penjor memang sarat
akan acara besar. Tak salah jika dekorasi ruangan yang menggunakan penjor
terkesan ramai daripada lainnya.